ITERASI GAUSS SEIDEL & METODE SOR

0
Posted by Labels: at


1.    Iterasi Gauss-Seidel
Metode iterasi Gauss-Seidel adalah metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang berubah-ubah. Metode iterasi Gauss-Seidel dikembangkan dari gagasan metode iterasi pada solusi persamaan tak linier .
Rumus dari metode iterasi Gauss-Seidel :
 
Xi (k) =   1aii        bi - ∑ aiixj(k) -  ∑ aiiXj(k-1)      , I = 1,2,3,4,……n

 Kekurangan dan Kelebihan
Metode iterasi gauss-seidel digunakan untuk menyelesaikan SPL yg berukuran kecil karena metode ini lebih efisien. Dengan metode iterasi Gauss-Seidel sesatan pembulatan dapat diperkecil karena dapat meneruskan iterasi sampai solusinya seteliti mungkin sesuai dengan batas sesatan yang diperbolehkan.
Kelemahan dari metode ini adalah masalah pivot (titik tengah) yang harus benar–benar diperhatikan, karena penyusun yang salah akan menyebabkan iterasi menjadi divergen dan tidak diperoleh hasil yang benar.

Contoh Soal :
10 x 1 - x 2 + 2 x 3 = 6,
X 1 + 11 x 2 - x 3 + 3 x 4 = 25,
x 1 - x 2 + 10 x 3 - x 4 = - 11,
x 2 - x 3 + 8 x 4 = 15.
Pecahkan nilai di atas menjadi x1,x2,x3,x4
x 1 = x 2 / 10 - x 3 / 5 + 3 / 5,
x 2 = x 1 / 11 + x 3 / 11 - 3 x 4 / 11 + 25 / 11,
x 3 = - x 1 / 5 + x 2 / 10 + x 4 / 10-11 / 10,
x 4 = - 3 x 2 / 8 + x 3 / 8 + 15 / 8.
Nilai pendekatan awal (0,0,0,0) 
x 1 = 3 / 5 = 0.6,
x 2 = (3 / 5) / 11 + 25/11 = 3 / 55 + 25/11 = 2,3272,
x 3 = - (3 / 5) / 5 + (2,3272) / 10 - 11 / 10 = - 3 / 25 + 0,23272-1,1 = - 0,9873,
x 4 = - 3 (2,3272) / 8 + (- 0,9873) / 8 + 15 / 8 = 0,8789.
Dihasilkan iterasi 4 buah :
X1
X2
X3
X4
0,6
2,327
-0,987
0,878
1,03
2,036
-1,014
0,983
1,006
2,003
- 1,002
0.998
1
2
-1
0,999

Selisih maju
Penjelasan
Metode selisih maju merupakan metode yang mengadopsi secara langsung definisi differensial, yangdituliskan :
F’(x) =  f (x + h) – f (x)
                     H
Atau :
F’ (x) =    f1 – f0
                   H
Kelebihan dan kelemahan
Pengambilan h diharapkan pada nilai yang kecil agar errornya kecil. Error metode selisih maju sebesar :
E(f) = -1/2 hf” (x)

Contoh soal :
Hitung nilai nilai turunan f(x)=x2 , pada x0 =2, dan x1 =2.01, dengan h=0.1
Jawab :
F’ (x) =    f1 – f0
                   h
F(2) =  f (2.1) – f (2)
                    0.1
F (2) =   4,41 – 4
                 0,1
        =   4,1
Hitung nilai turunan dari f(x) = x2, pada x0 = 2, dan x1 = 2,0001, dengan h = 0,0001
F(2) = f (2,0001) – f(2)
                  0,0001
F(2) = 4,00040001-4
                0,0001
F(2) = 4,0001 x 10 -4
               0,0001
       = 4,0001

Selisih mundur
Penjelasan
Selisih mundur hampir sama dengan selisih maju, terdapat perbedaan nya pada turunan pertama, karena ini merupakan selisih mundur maka f0-f-1. Metode selisih mundur dengan nilai x pada x0 dan x-h, dengan nilai dua titik : (x-1, f-1) dan (x0,f0), maka f’(x0)
F’(x) =  f (x + h) – f (x)
                     H
Atau :
F’ (x) =    f0 – f-1
                   H


Kelebihan dan kelemahan
Pengambilan h diharapkan pada nilai yang kecil agar errornya kecil. Error metode selisih maju sebesar :
E(f) = -1/2 hf” (x)
Karena pada dasar nya metode selisih naju dan selisih mundur sama saja
Contoh soal :
hitung nilai turunan dari f(x)= x2, pada x0=2, dan x-1= 1,9999, dengan h= 0,1
jawab :
F(2) = f (2) – f(1,9)
                  0,1
F(2) =      4 – 3,61
                  0,1
F(2) =        0,39
                  0,1
        =     3,9
Hitung nilai turunan f(x)= x2, pada x0=2, dan x-1 = 1,9999, dengan h = 0,0001
F(2) = f (2) – f(1,9)
              0,0001
F(2) = 4 – 3,9999 x 10 -4
                   0,0001
        =  3,9999
Selsisih tengahan
Penjelasan
Metode selisih tengah dengan nilai x di x+h dan x-h, dengan nilai dua titik : (x-1 ,f-1 ) dan (x1,f1), maka f’(x0 ). Karena h pada metode ini terdapat dua, maka dapat dituliskan sebagai berikut :
F’(x) =  f (x + h) – f (x-h)
        2H


Atau :
F’(x) =    f1 – f-1
                 2H

Kelebihan dan kelemahan
Pengambilan h diharapkan pada nilai yang kecil agar errornya kecil. Error metode selisih maju sebesar :
E(f) = -1/6 hf” (x)

Contoh soal :
hitung nilai turunan dari f(x)= x2, pada x-1=1,9, dan x-1= 2,01, dengan h= 0,1
jawab :
F(2) = f (2,1) – f(1,9)
               2*0,1
F(2) = 4,41 – 3,61
                0,2
      =    4
hitung nilai turunan dari f(x)= x2, pada x-1=1,9999, dan x-1= 2,0001, dengan h= 0,0001
jawab :
F(2) = f (2,0001) – f(1,9999)
                    2* 0,0001

F(2) = 4,000400041 – 3,99960001
                        2,0001
F(2) = 8 x 10 -4
             2 * 10-4
        =  4


2.    Metode SOR
Metode SOR merupakan metode untuk mempercepat konvergensi pada metode iterasi, karena didalamnya diberikan sebuah factor skala yang kita kenal dengan sebutan “Omega”. Rumus dari metode SOR :
 
Dengan rumus dasar Q = Ax + B       , maka dapat disubstitusikan menjadi seperti dibawah ini :
Untuk k – 1; 2; ….. Secara jelas, ini diproses dengan cara :
Untuk I = 1; 2; ….. ; n, dan diasumsikan bahwa untuk langkah ke –k, komponen – komponen Xj^k, 1<=j <=I – 1, sudah diketahui. Untuk omega = 1, rumus diatas memberikan metode gauss seidel, sedangkan untuk 0 < omega < 1, prosedurnya dinamakan metode under relaxation dan dapat digunakan untuk memperoleh konvergensi dari beberapa system yang tidak konvergen oleh metode gauss seidel. Dilain kondisi, untuk nilai omega > 1 prosedurnya dinamakan metode overrelaxation yang digunakan untuk mempercepat konvergensi bagi system yang konvergen oleh teknik gauss seidel. Metode inilah yang kemudian dikenal dengan istilah SOR (Successive Over Relaxation) dan digunakan untuk penyelesaian system linear yang muncul dalam penyelesaian numeris dari persamaan diferensial tertentu.
Contoh soal :
Selanjutrnya untuk metode relaksasi dengan omega = 1.25, sehingga menjadi seperti ini :
Tabel berikut ini menampilkan hasil penghitungan sampai langkah ke-4 menggunakkan penyelesaian awal x(0)=0.

SHARE TO : Facebook Twitter Google+ Pinterest Linkedin
Post a Comment

Back to Top